Halaman

Jumat, 04 Oktober 2019

LANJUTAN Bagian II PSAK 1: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Berikut ini merupakan lanjutan dari bagian PSAK sebelumnya, semoga Artikel ini bermanfaat untuk para Pembaca


Saling Hapus
Entitas tidak melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK . Entitas melaporkan secara tersendiri aset dan liabilitas, serta penghasilan dan beban.

Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk informasi kamparatif) setidaknya secara tahunan. Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau iebih pendek daripada periode satu tahun, maka sebagai tambahan terhadap periode cakupuan laporan keuangan, entitas mengungkapkan: a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek dan b) fakta bahwa jurnal yang disajikan daiam taporan keuangan tidak dapat dibandingkan secara keseluruhan.
Informasi Komparatif
Terdapat dua Informasi Komparatif,  yaitu Informasi Komparatif Minimum maksudnya entitas yang menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode terdekat sebelumnya untuk selurah jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.  Sedangkan Informasi Komparatif Tambahan yaitu Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut disiapkan sesuai dengan SAK. Informasi komparatif dapat terdiri atas satu atau lebih laporan yang dirujuk pada paragraf 10, tetapi tidak harus terdiri dari laporan keuangan lengkap.
Dalam PSAK 25:  Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mengatur penyesuaian terhadap informasi komparatif yang disyaratkan ketika entitas melakukan perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan.
Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos daiam laporan keuangan antar periode dilakukan secara kensisten, kecuali setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan kenangan, terlihat secara jelas bahwa penyajtan atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kehijakan akuntansi dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan atau Perubahan tersebut disyaratkan oleh  PSAK.

STRUKTUR DAN ISI
Dalam bagian ini terdapat  Pernyataan yang mensyaratkan pengungkapan tertentu dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau laporan perubahanekuitas dan mensyaratkan pengungkapan dari pos-pos lain baik dalam laporan keuangan. Pernyataan ini terkadang menggunakan istilah "pengungkapan" dalam arti luasmeliputi pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan.
Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama. SAK hanya berlaku untuk laporan keuangan, dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang disampaikan kepada regulator, atau dokumen lain.  
Sebagai tambahan, entitas menyajikan informasi berikut ini secara jelas, dan mengulangnya jika dibutuhkan untuk informasi yang disajikan sehingga dapar dipahami:
a)       nama entitas pelapor atau identitas lain, dan setiap perubahan atas informasi tersebut dari akhir periode pelaporan terdekat sebelumnya
b)       apakah laporan keuangan merupakan laporan keuangan satu entitas atau satu kelompok entitas
c)       tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan
d)      mata uang penyajian sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10
e)      level pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan.
Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umummya menyusun laporan keuangan dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan. diperkenankan sepanjang entitas mengungkapkan level pembulatan dan tidak menghilangkan informasi yang material.
Laporan Posisi Keuangan
Informasi yang Disajikan dalam Lapoan Posisi Keuangan yaitu:
a)       aset tetap
b)       properti investasi
c)       aset takberwujud;
d)      aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i)
e)      investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
f)        aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69 Agrikultur
g)       persediaan
h)      piutang usaha dan piutang lain;
i)        kas dan setara  kas
j)        Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang Termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
k)        utang usaha dan utang lain
l)        Provisi
m)    liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (k) dan (1));
n)       liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46: Pajak Penghasilan
o)      liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46;
p)       liabilitas yang ternasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58
q)      kepentingan non pengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas dan
r)       modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Ketika entitas nenyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas jangka pendek)

Pembeda Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas Jangka Pendek san Jangka Panjang
Untuk beberapa Entitas, seperti instusi keuangan, penyajian Aset dan Liabilitas berdasarkan urutan Likuiditas menyediakan informasi yang lebih Relevan dan dapat diandalkan dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar atau jangka pendek dan jangka panjang panjang karena entitas pada industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa dalan siklus operasi yang dapat diidentifikasi secara jelas
Aset Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
  1. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset atau memiliki intensi untuk menjual atau menggunakannya dalam siklus operasi normal.
  2.  Entitas memiliki tujuan aset untuk diperdagangkan
  3. Entitas juga memperkirakan akan merealisasikan aset saat dua belas bulan setelah periode pelaporan, atau
  4. Aset merupakan Kas atau setara Kas ( dalam PSAK 2: Laporan Arus Kas)
Apabila Akun aset tidak terdapat dalam pengklasifikasian di atas maka Entitas menyebutnya dengan Aset tidak Lancar.
Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan Liabilitas Jangka Pendek jika:
  1. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal.
  2.  memiliki Liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
  3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
  4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian Liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas yang tidak termasuk dalam pengklasifikasian di atas maka disebut dengan Liabilitas jangka Panjang. Artinya, pemberi pinjaman menyetujui pada akhir periode pelaporan untuk menyediakan tenggang wajtu pembiayaan yang beeakhir sekurang kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan, periode dimana entitas dapat memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran kembali.
Dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan entitas mengungkapkan hal-hal yang berkaitan pada laporan tersebut yaitu:
  1. Jumlah saham modal dasar
  2. Jumlah saham yang diterbitkan dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh
  3.  Nilai nominal saham yang tidak memiliki  nilai nominal
  4. jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode
  5. Hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap kelas saham, termasuk penbatasan pembagian dividen dan pelunasan atas modal
  6. Saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas sosialisasi
  7. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan. Berikut ini Contoh Laporan Keuangan dari PT. Mayora 

Laporan laba Rugi dan penghasilan Komprehensif lain 
Sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menyajikan:
  1. Laba Rugi
  2. Total Penghasilan Komprehensif Lain
  3. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika Entitas tidak menyediakan Laporan Laba Rugi tersendiri, maka entitas tidak menyediakan bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.
Entitas juga menyajikan pos-pos berikut, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan komprenensi lain selama periode:
a)       laba rugi selama periode yang dapat diatribusikan kepada (i) kepentingan nonpengendali; dan (ii) pemilik entitas induk
b)      penghasilan komprehensif selama periode yang dapat diatribusikan kepada (i) kepentingan nonpengendali; dan (ii) pemilik entitas induk

Informasi yang disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi
 Sebagai tambahan atas pos-pos yang disyaratkan oleh SAK, bagian laba rugi atau laporan laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan jumlah berikut untuk periode
(a) pendapatan; (b) biaya keuangan; c) bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (d) beban pajak; (e) dikosongkan
(ea) jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan); ( f-i) dikosongkan
Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain
Selanjutnya terdapat  Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah selama periode:
  1. pos-pos penghasilan komprehensif lain (selain jumlah dalam paragraf (b), yang diklasifikasikan berdasarkan sifat dan dikelompokkan sesuai dengan SAK
  2. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
  3. akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
  4.  bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas, dipisahkan ke dalam bagian pos berdasarkan SAK
  5. tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
  6. akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan peristiawa lain entitas yang berbeda dalam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat diprediksi, maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami kineeja keuangan dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan masa depan.
Laba Rugi Selama Periode
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali PSAK mensyaratkan atau mengizinkan lain. SAK menentukan keadaan kapan entitas mengakui pos-pos tertentu di luar laba rugi salam periode berjalan.
Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
Dalam hal ini, entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Komponen penghasilan komprehensif yaitu:
a. Secara neto dari dampak pajak terkait, atau
b. Sebelum dampak pajak terkait disertai jumlah yang menunjukkan gabungan jumlah pajak penghasilan yang terkait dengan pos tersebut.
Ketika pos-pos penghasilan atau beban adalah material, entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara tersendiri. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara tersendiri atas pos-pos penghasilan dan beban mencakup beberapa hal yaitu:
a. Penurunan persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan aset tetap menjadi jumlah terpulihkan, dan pembalikan atas penurunan tersebut
b. Restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya restrukturisasi.
c. Pelepasan aset tetap
d. Operasi yang dihentikan
e. Operasi yang dihentikan
f. Penyelesaian tuntutan hukum, dan
g. Pembalikan provisi lain. 
Di bawah ini contoh Laporan Laba Rugi:

Laporan Perubahan Ekuitas
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas, Entitas menyajikan Laporan perubahan ekuitas mencakup informasi sebagai berikut:
(a) total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukkan secara tersendiri jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali;
(b) untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;
(c) dikosongkan
(d) untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari (i) laba rugi; (ii) penghasilan komprehensif lain; dan (iii) transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas atau dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk setiap komponen ekuitas, entitas menyajikan, baik dalam laporan  ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, analisis penghasilan komprehensif lain. Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi kepada pemilik. Contoh Laporan Perubahan Ekuitas PT Mayora Indah, Tbk


Laporan Arus Kas
Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan dalam menggunakan arus kas tersebut PSAK 2: Laporan Arus Kas, mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas. Contoh Laporan Arus Kas:

Catatan Atas Laporan Keuangan
Struktur Catatan atas laporan keuangan meliputi:
(a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraf
(b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan
(c) menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
Sepanjang praktis, Entitas menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis. Dalam menentukan penyajian secara sistematis, entitas mempertimbangkan dampak terhadap keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya. Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasi yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.
Contoh Catatan atas Laporan Keuangan:


Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Entitas mengungkapkan Kebijakan Akuntansi yang signifikan mencakup:
a. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan Keuangan; dan
b. Kebijakan Akuntansi lain yang diterapkan harus relevan untuk memahami laporan keuangan.
Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi tertentu diungkapkan, Manajemen mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut akan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang tercermin dalam laporan kinerja keuangan dan posisi keuangan yang disediakan.
Sumber Ketidakpastian Estimasi
Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengemai masa depan, dan sumber utama lain dari ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko yang signifikan akan mengakibatkan penyesuaian material terhadap jimlah yang tercatat dalam aset dan liabilitas atas periode pelaporan berikutnya. CaLK memasukkan rincian atas (a) sifat; dan (b) jumlah tercatat pada akhir periode. Asumsi dan sumber ketidakpastian estimasi lain yang diungkapkan terkait dengan estimasi yang mensyaratkan pertimbangan manajemen yang paling sulit, subjektif dan kompleks.
Modal
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam mengelola modal.
Untuk mematuhi pernyataan di atas, entitas mengungkapkan hal-hal berikut:
(a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan, dan proses entitas dalam mengelola
modal, termasuk:
(i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal:
(ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan eksternal, sifat persyaratan dan bagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan dalam pengelolaan modal; dan
(iii)  bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalam mengelola modal.
(b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang dikelolanya sebagai modal. Beberapa entitas menganggap liabilitas keuangan (contohnya beberapa bentuk utang subordinasi) sebagai bagian dari modal. Entitas lain menganggap modal tidak termasuk beberapa komponen ekuitas (contohnya komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).
(c) setiap perubahan dalam (a) dan (b) dari periode sebelumnya.
(d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan permodalan eksternal.
(e) ketika entilas tidak mematuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut, konsekuensi dari ketidakpatuhan tersebut.

Tanggal Efektif san Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015
# Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan mengamendemen paragraf 10, 31, 54-55, 82A, 85, 113-114, 117, 119 dan 122, menambahkan paragraf 30A, 55A, 85A-85B, dan menghapus paragraf 115 dan 120. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal Januari 2017. Penerapan dini diperkenankan. Entitas tidak disyaratkan untuk mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan oleh PSAK 25: Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 28-30 terkait amendemen ini. #
Penarikan
Pernyataan ini menggantikan PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan

Sekian Rangkuman PSAK 1: Penyajian Pelaporan Keuangan sampai bertemu di Postingan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar