Assalamulaikum Teman-teman :) FYI ... Rangkuman
ini saya tulis berdasarkan PSAK 2015
KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
Pada tanggal 4 September 1998 telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yaitu
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK). Penyesuaian
KDPPLK diterbitkan dan disahkan pada Tanggal 27 Agustus 2014.
Kemudian pada tanggal 28 September 2016,
DSAK IAI mengesahkan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) dengan
tanggal efektif 28 September 2016. KKPK menggantikan KDPPLK yang merupakan
adopsi dari the conceptual Framework for Financial Reporting yang efektif per
1Januari 2016.
Ruang Lingkup Kerangka Konseptual
1. Tujuan Umum Kegunaan dan Keterbatasan Pelaporan Keuangan
1.
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas
pelapor yang berguna untuk Investor saat ini dan Investor potensial. Pemberi
pinjaman, dan Kreditur lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan
sumber daya kepada Entitas
2. Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum juga
menjadi dasar dan kerangka Konseptual Aspek Lain dan kerangka Konseptual. Konsep
Entitas pelapor, karakteristik kualitatif, dan kendalam informasi keuangan yang
berguna
3. Keputusan Investor saat ini dan Investor
potensial mengenai pembelian, penjualan atau kepemilikan instrumen ekuitas dan
instrumen utang bergantung pada imbal hasil yang diharapkan dari investasi pada
instrumen. Contohnya yaitu Dividen, pembiayaan pokok dan bunga atau kenaikan
harga pasar.
4. Dalam melakukan penilaian prospek untuk
arus kas masuk neto masa depan dari suatu Entitas, Investor saat ini dan
Investor Potensial, pemberi Pinjaman, serta kredit lainnya yang membutuhkan
informasi mengenai sumber daya entitas
5. Banyak Stakeholder ( Investor saat ini dan investor potensial,
pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya) tidak dapat mensyaratkan entitas
pelapor untuk menyediakan informasi secara langsung kepada mereka dan harus
mengandalkan laporan keuangan bertujuan umum untuk mendapatkan informasi
keuangan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, mereka merupakan pengguna utama
laporan keuangan bertujuan umum.
6. Akan tetapi, laporan keuangan bertujuan
umum tidak dapat menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh investor
saat ini, investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya. Para
pengguna tersebut perlu mempertimbangkan informasi terkait dari sumber lainnya,
sebagai contoh, kondisi dan ekspektasi ekonomi secara umum, peristiwa dan
kondisi politik, serta prospek masa depan industri dan entitas.
7. Laporan keuangan tidak didesain untuk
menunjukkan nilai entitas pelapor, tetapi menyediakan informasi untuk membantu
investor saat ini, investor potensial, pemberi pinjaman dan kreditor lainnya
dalam mengestimasi nilai entitas pelapor.
8. Masing-masing pengguna utama memiliki
kebutuhan dan keinginan informasi yang berbeda dan mungkin bertentangan. Akan tetapi
DSAK IAI, dalam mengembangkan standar akuntansi keuangan, akan menyediakan laporan
keuangan yang tepat untuk para pengguna tetapi tidak menutup kemungkinan bagi Entitas
Pelapor untuk menambahkan informasi tambahan.
9. Manajemen entitas pelapor juga tertarik
dengan informasi keuangan tentang entitas. Akan tetapi, manajemen tidak perlu
mengandalkan pada laporan keuangan bertujuan umum karena informasi keuangan
yang dibutuhkan dapat diperoleh secara internal.
10. Pihak lain, seperti regulator dan publik
selain investor, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya, juga bisa mendapatkan
manfaat dari laporan keuangan bertujuan umum. Akan tetapi, laporan tersebut
tidak terutama ditujukan kepada pihak lain tersebut.
11. Sebagian besar, laporan keuangan
didasarkan pada estimasi, pertimbangan, dan model daripada gambaran yang tepat.
INFORMASI TENTANG SUMBER DAYA EKONOMIK
ENTITAS PELAPOR, KLAIM TERHADAP ENTITAS, SERTA PERUBAHAN SUMBER DAYA DAN KLAIM
Laporan keuangan bertujuan umum yakni
guna memberikan Informasi yang berguna untuk para pemegang kepentingan, baik
dari pihak Eksternal maupun Pihak
Internal yang menyediakan informasi berupa posisi keuangan entitas perusahaan
maupun sumber daya ekonomik lainnya
Sumber Daya Ekonomik dan Klaim
Informasi mengenai sumber daya ekonomik dan
klaim dapat membantu pengguna untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan
keuangan perusahaan yang bersangkutan. Karena, dari hal tersebut dapat tercermin
Likuiditas dan Solvabilitas perusahaan.
Perubahan Sumber Daya dan Klaim
Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim entitas
dihasilkan dari kinerja keuangan dan dari peristiwa atau transaksi lainnya seperti
instrumen utang dan instrumen ekuitas. Informasi mengenai kinerja keuangan
entitas pelapor membantu untuk memahami kinerja yang telah dihasilkan oleh
entitas tersebut.
Kinerja Keuangan Terefleksikan oleh
Akuntansi Akrual
Akuntansi Akrual atau Neraca menggambarkan
dampak transaksi atau kondisi atas sumber daya ekonomik dan klaim pada periode
saat dampak terjadi, walaupun penerimaan dan pengeluaran kas terjadi pada periode
yang berbeda. Serta sumber daya selain tambahan langsung dari Investor dan Kreditur
maupun sejauh mana perubahan harga pasar atau suku bunga telah menambah atau
mengurangi sumber daya sehingga dapat menghasilkan arus kas masuk neto.
Kinerja KeuanganTerefleksikan oleh Arus
Kas Masa Lalu
Informasi mengenai arus kas entitas selama periode
tertentu dapat membantu pengguna untuk menilai likuiditas dan solvabilitas
suatu Entitas serta dapat menilai kemampuan entitas tersebut dalam menghasilan Arua
Kas Neto masa depan
BAB 2 ENTITAS PELAPOR ( saat ini belum
ditambahkan )
Lanjut ke BAB 3 (KARAKTERISTIK KUALITATIF
INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA)
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang jenis
informasi yang kemungkinan besar sangat berguna untuk Stakeholder sebagai dasar
pembuat keputusan mengenai entitas pelapor berdasarkan laporan keuangan yang
menyediakan Informasi mengenai sumber daya Ekonomi dan Klaim serta dampak dari
transaksi serta kondisi lain yang dapat mengubah Likuiditas laporan Keuangan
tersebut. Agar informasi keuangan tersebut berguna maka Informasi dalam Laporan
keuangan harus bersifat Relevan Sehingga dapat diterapkan dalam lapoan keuangan
yang tersedia.
Karakteristik Kualitatif Fundamental
Dalam bagian ini terdapat Relevansi
dan Representasi Tepat, maksudnya ialah Relevansi yaitu apabila Informasi
Keuangan bersifat Relevan atau mampu menyajikan perbedaan dalam keputusan yang
diambil oleh Pengguna. Perbedaan di sini ialah jika memiliki nilai prediktif,
nilai konfirmasi, atau keduanya. Sedangkan Representasi Tepat ialah
Informasi Keuangan dapat mempresentasikan laporan keuangan dalam angka maupun kata. Agar dapat menunjukkan
representasi tepat dengan sempurna, tiga karakteristik harus dimiliki yaitu
lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan
Karakteristik Kualitatif Peningkat
Keterbandingan, keterverifikasian,
ketepatwaktuan, dan keterpahaman adalah karakteristik kualitatif yang
meningkatkan kegunaan informasi yang relevan dan direpresentasikan secara
tepat. Karakteristik kualitatif peningkat juga dapat membantu dalam menentukan
mana diantara dua cara yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena
jika keduanya dianggap sama-sama relevan dan direpresentasikan secara tepat.
Keterbandingan
Keterbandingan yaitu karakteristik yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk dapat mengidentifikasi serta
memahami persamaan persamaan dan perbedaan antara pos-pos dalam laporan
keuangan. Agar informasi dapat dibandingkan, hal yang serupa harus terlihat
sedupa dan hal yang berbeda harus terlihat berbeda.
Keterverivikasian
Karakteristik ini dapat membantu meyakinkan
pengguna bahwa informasi yang disajikan terdapat fenomena ekonomi secara tepat
sebagaimana mestinya. Verifikasi dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Artinya, verifikasi langsung berarti pemverifikasian jumlah atau representasi
lain melalui observasi secara langsung. Sedangkan verifikasi tidak langsung
yaitu pemeriksaan input pada suatu model, rumus, atau teknik lain dan
pengkalkulasian ulang hasil dengan memakai metodelogi yang sama.
Ketepatwaktuan
Dalam hal
ini berarti tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang tepat.
Karena, semakin lawa suatu informasi disajikan maka semakin kurang berguna
informasi tersebut.
Keterpahaman
Laporan keuangan disiapkan untuk pengguna
yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi, tetapi terkadang penggunabyang telah terinformasikan
dengan baik dan tekut juga perlu mencari penasihat untuk memahami informasi
tentang fenomena ekonomi yang rumit.
KENDALA BIAYA PELAPORAN KEUANGAN YANG
BERGUNA
Dalam penerapan kendala biaya, DSAK IAI menilai
apakah manfaat laporan keuangan cenderung seimbang dengan biaya yang dikeluarkan.
Ketika penerapan kendala biaya dalam pengembangan standar pelaporan keuangan,
DSAK IAI mencari informasi pengguna, auditor, akademisi san lainnya mengenai
sifat dan kuantitas dari manfaat yang diharapkan dan biaya dari standar
tersebut.
BAB 4 ( KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994): PENGATURAN YANG TERSISA )
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN YANG
BERKAITAN DENGAN POSISI KEUANGAN:
1. Aset ialah sumber daya yang dikuasai oleh
entitas sebagai dampak dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
masa depan diharapkan akan mengalir ke entitas.
2. Liabilitas ialah kewajiban kini Entitas
yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan dapat
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik.
3. Ekuitas ialah hak residual atas aset
entitas setelah dikurangi seluruh Liabilitas.
4. Beban ialah Akun yang mencakup baik
kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang
berbeda, seperti beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan.
PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Probabilitas Manfaat Ekonomik Masa Depan
Konsep ini digunakan dalam kriteria
pengakuan yang mengacu pada derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari entitas.
Keandelan Pengukuran
Selanjutnya pengukuran yang digunakan yaitu mengenai
ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal. Pengungkapan ini
dapat dibenarkan jika informasi mengenai pos tersebut dipandang relevan dalam
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
entitas oleh pengguna laporan keuangan.
Pengakuan Aset
Aset diakui dalam laporan posisi keuangan
jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
entitas dan aset tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
andal dan Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran
telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke
entitas setelah periode akuntansi berjalan.
Pengakuan Liabilitas
Liabilitas diakui jika terdapat kemungkinan
besae bahwa pengeluaran sumbee daya mengandung manfaat ekonomik akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban saat ini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat
diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi
ketika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset
atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengukuran Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika
penurunan manfaat ekonomik masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau
liabilitas. Beban diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan
perolehan pos penghasilan tertentu.
PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah
moneter ketika unsur-unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Proses ini mencakup pemilihan dasar
pengukuran tertentu yang terdiri dari:
(a) Biaya historis (historical cost). (c) Nilai terealisasi/penyelesaian
(realisable/settlement value).
(b) Biaya kini (current cost).
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
Konsep Modal
Konsep modal Keuangan
seharusnya dianut jika pengguna laporan keuangan terutama berkepentingan dengan
pemeliharaan modal nominal atau daya beli dari modal yang diinvestasikan. Akan tetapi
jika pengguna berkepentingan dengan kemampuan usaha entitas maka konsep modal
fisik digunakan.
Konsep pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba
Terdapat
dua konsep dalam pemeliharaan modal yakni Pemeliharaan Modal Keuangan yaitu laba hanya
diperoleh jika jumlah finansial aset neto pada akhir periode melebihi jumlah
finansial aset neto pada awal periode. Sedangkan Pmeliharaan Modal Fisik yaitu
laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik (kemampuan usaha) pada
akhir periode melebihi kapasitas.
Perbedaan
fisik antara dua konsep tersebut ialah perlakuan terhadap dampak perubahan
harga aset dan liabilitas entitas. Selanjutnya, menurut Konsep Pemeliharaan Modal Keuangan mendefinisikan modal sebagai satuan moneter
nominal, dan Konsep Pemeliharaan Modal
Fisik mendefinisikan modal dalam kapasitas produktif fisik, laba
merepresentasikan kenaikan modal tersebut selama suatu periode.
Sekian Rangkuman Tentang Kerangka Konseptual Berdasarkan PSAK 2015 semoga
dapat memberikan manfaat bagi para pembacaJJJ sampai jumpa di Postingan selanjutnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar